Puasa Tanpa Salat, Sah?



The ViralzPuasa ramadhan adalah kewajiban yang harus dikerjakan oleh semua orang muslim yang sudah baligh, terkecuali bagi mereka yang memiliki udzur syar’i. Hukum puasa ramadhan sudah jelas kita ketahui, bahkan ayatnya selalu diulang-ulang saat puasa ramadhan.
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian. Agar kalian bertaqwa” [QS. Al-Baqarah: 183]
Puasa juga merupakan salah satu rukun islam yang mana jika tidak dikerjakan maka akan runtuh keislaman seseorang. Kecuali zakat dan haji, meskipun bagian dari lima rukun islam, tapi keduanya ada syarat dilakukan bagi yang mampu.

Sholat pun demikian, termasuk bagian dari rukun islam yang dengannya wajib dikerjakan. Namun, pada kenyataannya banyak orang Islam di Indonesia yang lebih memilih berpuasa daripada sholat. Jika sehari-harinya jarang sholat, pada bulan ramadhan, mereka ikut berpuasa. Lalu, bagaimana hukum puasa tapi tidak sholat?

Hukum Puasa Tanpa Sholat

Perlu menjadi bahan renungan untuk kita semua, terutama bagi yang melakukan puasa tanpa sholat. Bagaimana hukumnya, puasanya diterima tapi dapat dosa atau puasanya tidak diterima dan mendapat dosa, atau yang lain?

Pertama, perlu diketahui bahwa sholat merupakan ibadah yang paling utama dalam agama Islam. Hingga Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda dalam hadits shahih:
“Apabila sholatnya baik maka baik pula seluruh amalnya, sebaliknya jika sholatnya rusak maka rusak semua amalnya” [HR. Ath-Tabrani]
Dari hadits tersebut dijelaskan keutamaan sholat bagi umat muslim. Lalu dari sini saja sudah jelas bagaimana jika ada orang muslim yang tidak sholat tapi melakukan puasa.

Meninggalkan Sholat Berarti Kafir

Telah jelas dari hadits-hadits dan keterangan para ulama, bahwa hukum meninggalkan sholat menjerumuskan pada kekafiran. Sebagaimana hadits berikut:
Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Barang siapa meninggalkannya maka dia telah kafir. [HR Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah]
Tidak ada kata tersirat, semuanya tersurat dan sudah bisa dipahami secara jelas bahwa batas antara orang muslim dan kafir adalah sholat. Siapa yang tidak sholat berarti dia kafir. Tidak ada pertentangan mengenai hal ini. Hanya saja, sebagian orang yang mencari alasan dan mengedepankan hawa nafsu akan berkata bahwa kita tidak boleh mengkafirkan seseorang.

Mohon maaf, akan tetapi “mengkafirkan” yang dimaksud tanpa dasar, asal ceplos saja. Sedangkan kafirnya seseorang karena tidak didasarkan dari hadits, perkataan nabi. Barangsiapa tidak meyakininya maka dia telah ingkar kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.

Puasa Tanpa Sholat, Tidak Sah

Kesimpulan yang bisa diambil bahwa puasanya seseorang yang tidak puasa itu tidak SAH. Orang kafir tidak diterima amalannya bagaimanapun baiknya dia, jika meninggal. Sebagaimana paman nabi, yang beliau berjasa kepada umat islam, tapi meninggal dalam kekafiran maka ketika Rasulullah berdoa pada Allah untuk mengangkat paman beliau dari neraka, Allah tidak memperkenankannya. Paman nabi saja, tidak ada toleransi atas kekafirannya, bagaimana dengan kita?

Puasa ramadhan adalah ibadahnya orang muslim, sedangkan jika orang kafir melakukannya maka tidak tercatat sebagai amal kebaikan baginya. Sebagaimana seorang yang kafir tidak mendapatkan jatah warisan dari keluarga muslim. Sebagaimana hadits berikut:
“Seorang Muslim tidak mewarisi yang kafir dan seorang kafir tidak mewarisi orang Muslim.” [Muttafaq ‘Alaih]
Atau sama saja, bagi orang yang melakukan sholat tapi hanya di bulan ramadhan saja. Sementara sholat merupakan perintah sepanjang masa, selama kita masih berakal dan bernyawa maka wajib melaksanakannya.

Berbeda jika orang berpuasa tapi masih melakukan maksiat. Selama maksiatnya tidak mengeluarkan dirinya dari kekafiran maka hukumya bisa terkurangi pahala atau bahkan tidak berpahala sama sekali, tapi gugur kewajiban. Tergantung seberapa parah kemaksiatan yang dilakukan.

Tulisan ini hanya sebagai pengingat untuk kita lebih rajin beribadah tapi dengan strategi, jangan sampai ibadah kita sia-sia belaka. Sekali lagi, saya tidak men-judge, kekafiran seseorang hanya menyampaikan sebagaimana hadits shahih.

Jika kita telah melakukan yang demikian, puasa tapi tidak sholat mari segera bertaubat sungguh-sungguh, mengucapkan dua kalimat syahadat sekali lagi dan berpuasa tanpa meninggalkan sholat. Semoga mencerahkan.



sumber : aritunsa.com

.

Puasa Tanpa Salat, Sah?
4/ 5
Oleh