TheViralz - Kasus eksploitasi terhadap anak-anak oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi terjadi pada hari jadi Purwakarta Jawa Barat baru-baru ini.
Di antaranya dalam sebuah acara, terlihat pemandangan atau keadaan yang menurut sifat anak-anak belum layak dilihat. Seperti mendandani anak-anak bagaikan tuyul, dilumuri lumpur di sekujur tubuhnya dan diarak keliling kota tanpa alas kaki.
Kasus itu telah dilaporkan ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) di Jakarta, Selasa (16/2/16).
Di antaranya dalam sebuah acara, terlihat pemandangan atau keadaan yang menurut sifat anak-anak belum layak dilihat. Seperti mendandani anak-anak bagaikan tuyul, dilumuri lumpur di sekujur tubuhnya dan diarak keliling kota tanpa alas kaki.
Kasus itu telah dilaporkan ke KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) di Jakarta, Selasa (16/2/16).
Komunitas Peduli Anak Purwakarta (KPAP) mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Jakarta, Selasa (16/2/16), untuk melaporkan kasus eksploitasi anak oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada hari jadi Purwakarta.
Dedi Mulyadi dilaporkan karena membuat kegiatan yang mengikutsertakan anak-anak kecil dari waktu siang sampai malam untuk memeriahkan acara tanpa melihat kondisi fisik mereka.
Dalam sebuah acara, terlihat pemandangan atau keadaan yang menurut sifat anak-anak belum layak dilihat. Seperti mendandani anak-anak bagaikan tuyul, diberikan lumpur di sekujur tubuhnya dan diarak keliling kota tanpa alas kaki.
Meski diklaim bahwa itu merupakan wujud budaya dari manusia tanah, tetapi menurut KPAP, ini bukan budaya tapi sebuah penghinaan dan pelecehan terhadap manusia.
Oleh karena itulah KPAP melaporkan Dedi Mulyadi ke KPAI. Pimpinan KPAP Genta Pratama berharap, Dedi Mulyadi bisa menyadari kesalahannya dan melakukan pembenahan kedepannya.
“Kita berharap Dedi Mulyadi sadar dan membenahi budaya yang salah kaprah, berbudaya itu tidak merendahkan martabat dan kedudukan manusia. Bukan diberlakukan seperti tuyul. Ini penghinaan terhadap manusia dan pelecehan terhadap kultur masyarakat Purwakarta yang agamis dan dinamis,” kata Genta.
(nahimunkar.com)
Dedi Mulyadi dilaporkan karena membuat kegiatan yang mengikutsertakan anak-anak kecil dari waktu siang sampai malam untuk memeriahkan acara tanpa melihat kondisi fisik mereka.
Dalam sebuah acara, terlihat pemandangan atau keadaan yang menurut sifat anak-anak belum layak dilihat. Seperti mendandani anak-anak bagaikan tuyul, diberikan lumpur di sekujur tubuhnya dan diarak keliling kota tanpa alas kaki.
Meski diklaim bahwa itu merupakan wujud budaya dari manusia tanah, tetapi menurut KPAP, ini bukan budaya tapi sebuah penghinaan dan pelecehan terhadap manusia.
Oleh karena itulah KPAP melaporkan Dedi Mulyadi ke KPAI. Pimpinan KPAP Genta Pratama berharap, Dedi Mulyadi bisa menyadari kesalahannya dan melakukan pembenahan kedepannya.
“Kita berharap Dedi Mulyadi sadar dan membenahi budaya yang salah kaprah, berbudaya itu tidak merendahkan martabat dan kedudukan manusia. Bukan diberlakukan seperti tuyul. Ini penghinaan terhadap manusia dan pelecehan terhadap kultur masyarakat Purwakarta yang agamis dan dinamis,” kata Genta.
(nahimunkar.com)
Astaghfirullah… Bupati Dedi Mulyadi Dandani Anak-Anak Kecil seperti Tuyul dan Diarak
4/
5
Oleh
Unknown