TheVralz - Masalah kue yang dibeli itu; apakah buat natal, atau buat apa, ya itu terserah. Fine-fine saja. Toh kami jualan kue untuk semua kalangan. Dan kami tidak pernah mempermasalahkan kue kami dipesan untuk apa. Mau buat acara syukuran kek, mau buat kado pernikahan kek, mau buat bingkisan ke calon mertua kek. Terserah. Itu hak pembeli.
Tapi kalau mau minta kami buat tulis-tulis “merry xmast”, “selamat natal”, ya maaf saja; Kami jualan kue, bukan jualan ucapan selamat-selamat begituan.
Dan ingat, kami tidak pernah maksa orang buat beli kue ditempat kami. Kalau kira-kira gak cocok atau kurang berkenan, ya silahkan, monggo beli ditempat lain aja. Gak perlu sewot. Beres kan?
Lagian kami menolaknya dengan senyuman dan bahasa santun. Tidak emosi atau marah-marah. Kenapa kami di bully? Apa tidak boleh kami memegang prinsip yang kami yakini kebenarannya?
Katanya nyuruh toleransi. Hargai donk, prinsip kami. Toh prinsip yang kami pegang, tidak merugikan siapapun kan?
Tapi kalau mau minta kami buat tulis-tulis “merry xmast”, “selamat natal”, ya maaf saja; Kami jualan kue, bukan jualan ucapan selamat-selamat begituan.
Dan ingat, kami tidak pernah maksa orang buat beli kue ditempat kami. Kalau kira-kira gak cocok atau kurang berkenan, ya silahkan, monggo beli ditempat lain aja. Gak perlu sewot. Beres kan?
Lagian kami menolaknya dengan senyuman dan bahasa santun. Tidak emosi atau marah-marah. Kenapa kami di bully? Apa tidak boleh kami memegang prinsip yang kami yakini kebenarannya?
Katanya nyuruh toleransi. Hargai donk, prinsip kami. Toh prinsip yang kami pegang, tidak merugikan siapapun kan?
Sumber : islampos
Curhat Sang Penjual Donat
4/
5
Oleh
Unknown